BANYUWANGI - Sebagai upaya untuk menjaga kerukunan dan mengantisipasi konflik antar perguruan sosialisasi pembongkaran tugu perguruan silat terus dilakukan.
Di kabupaten Banyuwangi satu persatu tugu perguruan silat sudah mulai dibongkar oleh anggotanya atas dasar kesadaran sendiri.
Yang unik dari 7 tugu perguruan silat salahsatu tugu pencak silat milik Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang berada di pinggir jalan Dusun Mojoroto, Desa/Kecamatan Tegalsari, disulap menjadi tugu gema wisata, Kamis (14/9/2023).
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Deddy Foury Millewa melalui Kasi Humas Iptu Agus Winarno mengapresiasi atas
pembongkaran tugu perguruan pencak silat yang dilakukan sendiri oleh warganya dengan penuh kesadaran berdasarkan instruksi surat imbauan Nomor 300/5984/209.5/2023 Bakesbangpol Jawa Timur.
Terlebih, lanjut Iptu Agus, tugu pencak silat milik PSHT yang berdiri di atas tanah milik Pemerintah Desa Tegalsari, dialihfungsikan menjadi tugu gema wisata bertuliskan GEMA WISATA MOJOROTO "SOPO SUCI ADOH BEBOYO PATI". Tugu berukuran 1, 5 X 2 meter itu pun mempercantik lingkungan desa setempat.
"Alhamdulillah satu persatu tugu pencak silat di Banyuwangi telah dibongkar dengan kesadaran dan kerelaan para warga perguruan silat itu sendiri. Kami sangat mengapresiasi. Apalagi dialihfungsikan menjadi tugu gema wisata, tentunya lebih mempercantik lingkungan, " kata Iptu Agus Jumat (15/9/2023).
Dengan begitu, menurut Kasihumas, jumlah tugu perguruan pesilat yang sudah dibongkar di Bumi Blambangan terdapat tujuh tugu. Diantaranya, dua milik IKSPI Kera Sakti di wilayah Kecamatan Kalipuro. Kemudian empat tugu milik PSHT dengan rincian, dua tugu di Kecamatan Glenmore, satu tugu di Kecamatan Tegalsari dan satu tugu di Kecamatan Kalibaru. Lalu ada satu tugu milik Pagar Nusa di Kecamatan Purwoharjo.
"Secara bertahap, sosialisasi pembongkaran tugu pencak silat akan terus kita lakukan sebagai upaya untuk menjaga kerukunan dan mengantisipasi konflik antar perguruan, " pungkasnya.